BPTJ: Operator Siap Terapkan Pelayanan Integrasi Tiket Antarmoda

  • Oleh : Naomy

Kamis, 06/Okt/2016 17:14 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Operator dan calon pengelola angkutan umum di Jabodetabek menyetujui dan siap menerapkan pelayanan integrasi tiket antarmoda. Hal itu agar memudahkan pengguna jasa sekaligus menarik minat agar berpindah dari angkutan pribadi ke angkutan umum karena sistem yang simpel.Mereka diantaranya adalah PT. KAI, Damri, PPD, PT. TransJakarta, PT. KCJ, MRT, LRT (Adhi Karya), LRT Jakpro, Railink, dan PT. Angkasa Pura II.IMG-20161006-WA029Seperti diketahui, kondisi angkutan umum saat ini tidak hanya diperhadapkan dengan permasalahan kapasitas dan kualitas pelayanan saja, tetapi juga tidak terintegrasinya tiket elektronik (e-ticket) antarmoda yang baik. "Saat ini, baru PT. KCJ dan Transjakarta yang telah menerbitkan kartu elektronik yang mampu memberikan kemudahan bagi penggunanya, namun belum sepenuhnya dapat mengintegrasikan layanan transportasi antarmoda," jelas Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Elly Adriani Sinaga di Jakarta, Kamis (6/10/2016). Idealnya, menurut Elly, pengguna KCJ yang akan melanjutkan perjalanan menggunakan bus transJakarta dapat menggunakan kartu yang sama, sehingga melalui pengintegrasiaan tiket elektronik untuk penggunaan KRL dan bus transJakarta dapat mengurangi penggunaan beragam kartu (one card for all). BPTJ lanjut Elly, yang mempunyai fungsi mengembangkan, mengelola, dan meningkatkan pelayanan transportasi secara terintegrasi di wilayah Jabodetabek, berupaya untuk menyusun standar yang sama untuk seluruh sistem penyelenggaraan transportasi. "Termasuk di dalamnya standar data yang terintegrasi untuk analisis pola perjalanan asal tujuan menuju seamless transport," tutur Elly.Elly mengemukakan, pihaknya telah mendata dan memetakan jaringan dan simpul angkutan umum massal di Jabodetabek (bus transJakarta, KRL, MRT, LRT dll) dan ke depan diharapkan pada tahun 2019 semuanya sudah dapat beroperasi."Program ini akan segera dilaporkan ke Menteri perhubungan dan segera dibentuk tim kerja yang akan bertugas merencanakan standar sistem pembayaran antara lain; kecepatan proses transaksi, keamanan, interoperabilitas, dan frekuensi yang digunakan, termasuk kelembagaan, desain kartu, bisnis model, proses model dan menyusun road mapnya," urai Elly.Diharapkan melalui satu tiket ini pengguna dapat menggunakan semua moda angkutan umum di Jabodetabek dan teerlayani dengan baik. (omy)