Apresiasi Pembangunan Pelabuhan Patimban, SCI: Dapat Tingkatkan Efisiensi Logistik

  • Oleh : Naomy

Minggu, 01/Des/2019 16:20 WIB


BANDUNG (BeritaTrans.com) - Supply Chain Indonesia (SCI) mengapresiasi pembangunan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat.Ini menurut Chairman SCI Setijadi, sangat berpotensi terhadap peningkatan efisiensi logistik industri. "Selain mengurangi ketergantungan terhadap Pelabuhan Tanjung Priok yang aksesibilitasnya dari/ke beberapa kawasan industri terkendala kemacetan, keberadaan Pelabuhan Patimban akan meningkatkan persaingan sehat antar pelabuhan," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima BeritaTrans.com dan aksi.id, Ahad (1/12/2019).Kata dia, bila Pelabuhan Patimban difokuskan untuk ekspor industri otomotif, maka perlu dipertimbangkan pula pemanfaatannya untuk proses impor, sehingga tingkat penggunaan pelabuhan akan tinggi. Selain untuk industri otomotif, Pelabuhan Patimban strategis bagi industri di Jawa Barat secara umum dan berpotensi mengalihkan volume ekspor-impor dari Pelabuhan Tanjung Priok."Berdasarkan analisis SCI, sekitar 79% volume ekspor dan 84% volume impor yang melalui Pelabuhan Tanjung Priok untuk industri di Jawa Barat," ungkap dia.Volume ekspor itu terutama dari wilayah Karawang (29% volume Tanjung Priok), Purwakarta (8%), dan Bandung (6%), serta tidak menutup kemungkinan dari Bekasi (32%). Sementara, volume impor itu untuk wilayah Karawang (36%), Purwakarta (9%), dan Bandung (6%), serta Bekasi (23%).Dengan volume ekspor-impor yang melalui Pelabuhan Tanjung Priok hingga 65% volume nasional, maka efisiensi yang bisa diperoleh dengan keberadaan Pelabuhan Patimban berpotensi berdampak positif terhadap peningkatan efisiensi logistik nasional.Pelabuhan Patimban juga berpotensi penting dalam rencana pengembangan kawasan Bekasi-Karawang-Purwakarta (Bekapur) sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang sangat penting karena kontribusi ekonomi yang tinggi, yaitu sekitar 15% dari industri nasional.Seperi diketahui, Pelabuhan Patimban diprediksi akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia pada 2027, terutama untuk ekspor otomotif Indonesia. (omy)