SCI: untuk Capai Target Zero ODOL Perlu Dukungan & Sinergi banyak pihak

  • Oleh :

Kamis, 15/Okt/2020 10:42 WIB


BANDUNG(BeritaTarans.com)Pembenahan kendaraan berkelebihan dimensi dan muatan (ODOL) perlu segera diterapkan karena menimbulkan dampak negatif dalam berbagai aspek.Demikian Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi dalm keterangan persnya, Kamis (15/10/2020).Selain merusak jalan, kata Setijadi, penggunaan truk ODOL juga merugikan pengusaha truk sendiri, seperti konsumsi BBM dan biaya perawatan yang meningkat sekitar 15%. Berdasarkan data Kementerian PUPR, kerugian negara pada tahun 2018 mencapai Rp 43 triliun untuk perbaikan jalan nasional akibat dilewati truk-truk ODOL.Kerusakan jalan juga menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan yang berdampak pada penurunan produktivitas truk sekitar 15%-20%.Berdasarkan data Korlantas Polri, kecelakaan truk yang dipicu akibat praktik ODOL di jalan raya secara nasional mengalami kenaikan sekitar 6,5% dari 109.215 kasus pada 2018 menjadi 116.395 kasus kecelakaan pada 2019.Setijadi menjelaskan rencana Kementerian Perhubungan untuk mencapai target zero ODOL tahun 2023 membutuhkan dukungan dan sinergi berbagai pihak. Pihak-pihak itu antara lain Kementerian Perhubungan itu sendiri dan kementerian -kementerian terkait seperti Kementerian Perindustrian, Polri, agen pemegang merek (APM), industri karoseri, perusahaan pengangkutan barang, perusahaan BUMN/BUMD/swasta pemilik barang, Dishub Prov./Kab./Kota, dan asosiasi terkait.APM, misalnya, bertanggung jawab dalam aspek produksi, pemasaran, dan proses impor armada, sedangkan karoseri dalam aspek perakitan armada. Di lain sisi, pemilik barang bertanggung jawab sebagai pengguna pengangkutan barang dalam kontrak kerja sama dengan transporter. Sinergi antar beberapa perusahaan tersebut dapat dilakukan, misalnya, dalam rancang bangun armada yang sesuai kebutuhan dengan tetap memenuhi kriteria teknis dan batasan peraturan.Selain itu, sinergi juga bisa dilakukan dengan pengembangan metode pengangkutan dan sistem pendistribusian barang yang lebih efisien dengan menerapkan teknologi informasi.*Strategi Perusahaan*Senior Consultant SCI Sugi Purnoto mengatakan perusahaan perlu merancang strategi untuk menghadapi implementasi kebijakan ODOL tersebut. Strateginya bergantung dari jenis perusahaannya. Strategi perusahaan transportasi dan logistik sebagai pemilik atau operator angkutan barang akan berbeda dengan perusahaan pemilik barang, seperti perusahaan manufaktur, distributor, dan retailer.Secara spesifik, solusi overload berbeda dengan over dimension atau yang gabungan antara overloading dan over dimension. SCI akan memasukkan strategi menghadapi implementasi ODOL sebagai topik khusus dalam e-training & e-certification Transportation Management yang akan diselenggarakan melalui platform ruanglogistik.id pada 1-28 November 2020.Sugi yang telah berpengalaman selama 30 tahun dalam bidang transportasi dan logistik akan memfasilitasi program tersebut, termasuk untuk membahas perancangan strategi hingga penyusunan program dan kegiatan operasional perusahaan dalam menghadapi implementasi zero ODOL itu. (wilam)

Tags :